Annyeonghaseyo author kembali lagi dengan part
terakhir dari FF author yang satu ini, terima kasih yang udah baca FF author
sampai terakhir.
Happy reading! Jangan lupa komen dan sarannya ya.
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Author Cast :
-
Lee Hyuk Jae ( Appa
Donghae ) & Kim Hyoyeon ( Omma Donghae)
-
Kwon Yuri ( Omma Yoona )
-
Lee Seung gi & Sandara Park
- Seohyun SNSD & Kyuhyun SUJU
-
Taeyeon
Genre
: PG - 15
*****
Donghae
POV
Aku mulai mencari gadis yang bernama Yoona itu.
Aku memakai jas hujan punya kangin ahjussi berwarna kuning, dan ini pertama
kalinya aku mencari seseorang yang tidak kukenal saat hujan seperti ini entah
kenapa hatiku ingin sekali mencari gadis ini padahal aku tidak mengenal siapa
Yoon itu.
Aku terus
berlari ke arah hutan mencari gadis itu, kangin ahjussi ke arah barat namun
kenapa aku ke arah timur, kakiku tak tahu kenapa ingin berlari ke arah sini
padahal ini hutan, aku masih terus berlari sampai akhirnya aku mendengar suara
kuda. Mungkin itu dia.
Aku
mempercepat lariku dan sampailah aku di sungai mungkin, karena sangat gelap
sekali aku tidak dapat melihat jelas. Aku melihat seekor kuda hitam pekat yang
terikat di sebuah pohon. Aku menghampirinya dan mengelusnya agar ia bisa
tenang. Aku mencari sosok gadis itu dimana dia?.
Aku mendekati
tepi sungai. Dan menemukan seorang gadis tergeletak tak tahu tidur atau
pingsan. Aku memegang tangannya, dingin sekali. Aku mencoba memegang keningnya,
wah sangat panas, dia demam. Tanpa basa basi walaupun aku tidak melihat jelas
mukanya, ku gendong dia dan kunaikan ke atas kudanya. Aku naik juga ke kuda
itu, aku yang mengendarainya.
Kami tiba di
perkebunan, kangin ahjussi, Nenek, dan Ryewook menunggu kami di teras depan
rumah halmonie, aku berhentikan kudanya tepat di depan mereka. Kangin ahjussi
mengendong gadis itu dan membawanya ke dalam rumah, aku pun turun dari kuda dan
membuka jas hujan ku. Ryewook mengambil jas hujan ku dan meletakkannya di
tempat jas hujan depan rumah. Kami berdua masuk ke dalam rumah.
Gadis itu
digendong oleh kangin ahjussi hingga ke kamarnya. Setelah itu kangin ahjussi
keluar dari kamar dan membiarkan halmonie yang mengurus gadis itu.
” ahjussi”
panggilku. Kangin ahjussi menatapku.
” Terima kasih
anak muda” ucap kangin ahjussi tersenyum kepadaku.
” sama sama ahjussi, aku hanya membantu” ucapku membalas
tersenyum padanya.
” Kangin!
bagaimana keadaan Yoona?” panik seseorang masuk ke dalam rumah.
” oh, Yuri
ahjumma” kagetku melihat ahjumma. Yuri ahjumma tak kalah kagetnya denganku. ”
Donghae!” ucapnya tak percaya.
*****
” Donghae ada
apa kau kesini? Dan kenapa kau bisa ada disini?” tanya Yuri ahjumma. Sekarang
kami berempat duduk di ruang tamu rumah ini. Ryewook selalu mengikuti kemanapun
aku pergi dan kangin ahjussi sepertinya penasaran dengan aku dan Yuri ahjumma.
” begini
ahjumma, aku sedang berlibur dan memilih mokpo sebagai tempat liburanku namun
aku tidak mau memilih hotel disini, aku lebih suka desa-desa disini, eh pas aku
lagi dijalan aku melihat kangin ahjussi berkebun disini dan sepertinya aku
tertarik dengan perkebunan ini jadinya aku meminta izin kepadanya untuk
menginap disini beberapa hari” jawabku panjang lebar namun itu semuanya adalah
bohong.
” lalu ini
siapa?” tanya Yuri ahjumma
melihat ke arah ryewook. Dia pun memberikan salamnya.
”
annyeonghaseyo ahjumma, aku adalah Ryewook temannya Donghae” Ryewook memperkenalkan dirinya.
” teman?”
tanya yuri ahjumma melihat ke arahku sekarang.
” teman
kantor” jawabku singkat dan tersenyum.
” ini perkebunan
milik ahjumma?” tanyaku penasaran.
” bukan, ini
milih Nenek dan kangin disini bekerja untuknya” kata Yuri ahjumma menjelaskan.
” oh begitu
rupanya” aku tersenyum dan Ryewook pun
ikut-ikutan tersenyum juga.
” kalian
istirahatlah sudah malam, hujan juga sudah reda” ucap Yuri ahjumma berdiri dari
duduknya.
” baiklah
ahjumma kami permisi dulu, annyeonghaseyo” pamitku.
”
annyeonghaseyo ahjumma” ucap Ryewook juga.
Kangin ahjussi
lebih dahulu jalan dan jalan menuju rumah kecilnya, aku dan Ryewook mengikutinya di belakang.
*****
” ini tempat
tidur kalian, maaf ahjussi hanya punya 2 kamar dan hanya satu yang kosong” ucap
kangin ahjussi membuka pintu sebuah kamar. Disana Cuma ada satu tempat tidur
namun cukup untuk berdua, satu lemari dan sofa kecil, di sebelah kanan lemari
ada pintu lagi, aku yakin itu pasti kamar mandi.
” semoga
kalian betah disini, istirahatlah” ucap kangin ahjussi
” terima kasih
ahjussi, annyeonghaseyo” ucapku dan Ryewook. Kangin ahjussi menutup pintu kamar
kami.
” direktur saya
akan tidur di sofa saja” ucap Ryewook meletakkan tasnya di sebelah sofa.
” tidak,
jangan disana, tidurlah bersamaku, tidur di sofa tidak baik untuk kesehatan”
ucapku menyuruhnya tidur di tempat tidur.
*****
Aku membuka
mataku. Sudah pagi ternyata aku menoleh ke samping kananku, Ryewook sudah tidak ada kemana dia
”Ryewook” panggilku namun tidak ada sahutan sama
sekali.
Aku beranjak
dari tempat tidur dan membuka pintu kamar.
Kudengar suara
seseorang sedang memasak. Aku mendekati ke arah suara itu perlahan, kulihat Ryewook
dan kangin ahjussi sedang memasak bersama.
” oh kau sudah
bangun rupanya” ucap kangin ahjussi setelah melihatku memperhatikan mereka
berdua.
Ryewook
membawakan segelas susu putih.
” ini susunya
hyung” ucapnya memberikannya.
” hyung?”
tanyaku bingung. Ryewook mengedipkan matanya dan aku mengerti maksudnya.
” terima kasih
Ryewook” ucapku menenguk habis susu itu, sepertinya aku lapar sekali pagi ini.
”Donghae ini
sarapannya” ucap kangin ahjussi membawa 2 piring berisi makanan. Dan ku yakin
itu ikan dan kimchi. Ryewook membawakan nasi dan air putih.
” selamat
makan semuanya” ucap kangin ahjussi.
” selamat
makan” ucap Ryewook juga.
Aku memperhatikan makanannya. Oke ini pertama kalinya aku sarapan hanya dengan
ikan dan kimchi, menarik sekali. Aku tersenyum.
” kenapa kau
malah senyum, ayo dimakan” ucap kangin ahjussi menyuruhku.
” iya ahjussi selamat
makan” ucapku mengambil sumpit dan melahap makananku.
*****
Aku menganti
pakaianku hanya menggunakan celana pendek coklat dan kaos polos putih. Ryewook
ternyata mahir juga berkebun, ia membantu kangin ahjussi sejak pagi. Aku
menghampiri mereka.
” AHJUSSI”
teriak seseorang keluar dari dalam rumah Nenek.
Seorang gadis
rambutnya dia biarkan tak terikat dan memakai pakaian berkebun seperti Ryewook
dan kangin ahjussi.
” Yoon, kau
sudah sembuh? Hari ini tidak perlu membantu ahjussi, ahjussi sudah ada yang
membantu” ucap kangin ahjussi.
” oh, ini siapa?”
tanyanya melihat ke arah Ryewook.
”
annyeonghaseyo aku Ryewook, dari seoul aku kesini untuk liburan bersama dengan
temanku dan memilih perkebunan ini sepertinya mengasikkan, senang berkenalan dengmu” ucapnya memperkenalkan dirinya.
Aku mendekati
mereka bertiga.
” ah itu
temanku” ucap Ryewook
menunjukku. Gadis itu menolehkan wajahnya.
Aku terkejut
melihatnya dan dia pun melakukan hal sama denganku.
” Yoona!” ucapku.
” Oppa!” ucapnya juga.
Akhirnya aku
menemukanmu Yoona, aku
merindukanmu sangat, akhirnya. Aku tersenyum.
*****
Sekarang aku dan
Yoona duduk di pinggir sungai waktu itu aku menemukannya pingsan disini.
” jadi gadis
yang waktu itu aku selamatkan itu kamu” ucapku tak percaya.
” mungkin, aku
tidak ingat akan hal itu” ucapnya tanpa melihat ke arahku.
” bagaimana
kabarmu?” tanyaku.
” baik sebelum
aku bertemu dengan oppa hari ini” ucapnya. Aku terkejut dengan sikapnya yang
begitu dingin, dia bukan Yoona yang aku
kenal.
” apakah
alasan Oppa kesini benar dengan apa yang dijelaskan teman oppa itu?” tanyanya
tanpa melihatku lagi.
” ehm benar,
aku disini hanya 2 minggu” ucapku tersenyum. Namun dia tidak melihatku sama
sekali hanya melihat ke depan yang aku tak tahu sedang melihat apa.
” baguslah
hanya 2 minggu, aku ingin Oppa segera meninggalkan tempat ini dan tidak pernah
kembali lagi” ucapnya bangkit dari duduknya dan ingin menaiki kuda yang membawa
kami kesini.
” Yoona!” ucapku menahannya pergi. Aku beranjak dari
dudukku.
” kamu kenapa
Yoona, ini bukan kamu” ucapku tak percaya dia seperti ini.
” betul aku
bukan Yoona yang Oppa kenal dulu, aku bukan seperti dulu lagi, selalu ceria,
tertawa selalu, dan mudah menyerah untuk mendapatkan cintanya” ucapnya sudah
naik ke atas kudanya dan beranjak pergi.
” YOONA!!”
teriakku melihatnya pergi menjauh.
” dia kenapa?
Ini bukan dia” ucapku tak percaya aku duduk lagi dan menatap ke arah air sungai
yang mengalir dengan tenang.
Donghae POV END
Yoona POV
” kenapa oppa
kembali lagi” gumamku dan air mataku jatuh begitu saja. Aku menunggangi kudaku
dengan kecepatan tinggi dan akhirnya aku tiba di perkebunan. Aku langsung
memberikan Black kepada kangin ahjussi dan masuk ke dalam rumah.
Aku naik ke
atas dan masuk ke kamarku. Aku duduk di tempat tidur.
” kenapa oppa
kembali” gumamku lagi.
” aku
merindukan oppa, sangat merindukan oppa, tapi kenapa oppa harus ada disini, aku
tidak ingin oppa terluka” ucapku menatap diaryku.
Aku
mengambilnya dan membukanya perlahan.
Halaman
pertama hanya tentang diriku namun semakin aku membuka halaman-halaman
berikutnya aku bisa melihat fotonya dan semua tulisanku, foto kami berdua, dan
foto teman-temanku dahulu. Aku sangat merindukan saat-saat itu. Aku memeluk
diaryku dan terus menitikkan air mata.
*****
Aku
melangkahkan kakiku keluar dari kamar dan turun ke bawah.
” Nenek?”
panggilku kepada Nenek yang sedang
memasak di dapur.
” ada apa Yoon?”
tanyanya.
” Nenek, aku
lapar” ucapku mengelus perutku.
” baiklah,
sebentar lagi masakannya selesai” ucapnya. Aku beranjak dari dapur dan melihat
ke arah luar melalui jendela.
” Apa?!” gumamku. Tidak mungkin Donghae Oppa berkebun, sejak kapan orang kaya seperti dia
berkebun. Entah kenapa senyum tersungging dari bibirku, kenapa aku jadi seperti
ini. Aku langsung beranjak dari sana dan duduk untuk menonton Tv saja.
*****
”Yoona,? makanan sudah siap” ucap Nenek meletakkan
makanan di meja makan. Aku langsung loncat dari dudukku.
” wah, pasti
enak sekali” ucapku melihat makanan di depanku, aku langsung melahapnya.
Ada seseorang
yang mengetuk pintu..
” iya tunggu
sebentar” ucap Omma yang baru saja turun dan langsung membuka pintu untuk
seseorang yang mengetuk itu, aku tidak memperdulikan siapa tamu itu aku masih
terus melahap makananku.
”
annyeonghaseyo ahjumma, Yoona ada?” tanya seseorang, aku pun menoleh dan
mendapati Donghae Oppa di depan
sana. Aku berhenti makan.
” itu ada
sedang makan” ucap omma, aku kesal dengan jawaban omma.
” boleh aku bertemu
dengannya ahjumma?” tanyanya lagi.
” silakan
masuk” ucap omma membukakan pintunya lebih lebar lagi.
” Hai Yoona”
sapanya menghampiriku di meja makan.
” Hai” jawabku
datar.
” Yoona yang sopan
dengan tamu” ucap Nenek tiba-tiba.
” bisa kita
bicara sebentar?” tanyanya.
*****
Kami duduk di
sebuah ayunan dibelakang rumah Nenek dan di depannya terpapar luar perkebunan
dan gunung yang sangat indah.
” Kyuhyun dan
Seohyun akan menikah minggu depan”
ucap
siwon oppa. Aku menoleh menatapnya.
“ lalu?” tanyaku dingin. Donghae Oppa terkejut
dengan jawabanku.
“ aku akan menghadirinya, kau tidak ikut?”
tanyanya.
“tidak!”
jawabku singkat.
“ mereka temanmu, kau harus menghadiri
pernikahan mereka” ucapnya.
“ aku tidak mau” jawabku masih dengan nada
sinis.
“ kemarin kau tidak ada di pernikahan Seung gi
dan Taeyeon, aku kira akan ada kau namun kau tidak ada sama sekali” ucapnya.
“ itu bukan urusanmu” jawabku dingin lagi.
“ mereka temanmu Yoona” ucapnya lagi
namun dengan nada masih tenang. Dia belum kesal rupanya.
“ aku tidak peduli” ucapku berbohong. Dia
bangkit.
“ ada apa sebenarnya denganmu?” Tanyanya
menatapku tajam. Aku juga ikut berdiri.
“ kenapa!?
Apa itu penting untuk oppa? Tidak kan, ini urusanku” ucapku kesal dan beranjak
pergi. Namun ditahan olehnya.
“ Yoona, oppa mohon jawab pertanyaanku” ucapnya
memegang kedua bahuku dan jarah wajahnya dengan wajahku sangat dekat.
“ Apa kau
mencintaiku?” tanyanya. Aku membelalakan mataku.
“APA!!” teriakku.
“ kenapa? Berarti benar kau mencintaiku”
jawabnya melepaskan bahuku.
“ kata siapa?” tanyaku. Tanpa berbicara apapun
dia langsung menarik kamarku. Dan masuk ke kamarku.
“ APA YANG INGIN KAU LAKUKAN?” teriakku.
Dia membuka laci kecil di sebelah tempat
tidurku.
“ ini apa?” tanyanya. Aku kaget, bagaimana dia
bisa tahu.
“ kau sebenarnya merindukkanku kan?” tanyanya
lagi.
“ Yoona, jujurlah dengan perasaanmu, jangan kau
pendam terus” katanya mengenggam kedua tanganku.
Aku menghela nafasku.
“ IYA AKU MENCINTAI OPPA, PUAS??!!” teriakku
lagi melepaskan tangannya. Dia tersenyum mendengar ucapanku.
“ Aku juga mencintaimu sangat!” ucapnya
tiba-tiba dan langsung memelukku.
“ sebenarnya aku sudah mencintaimu sejak kita
pertama kali bertemu Yoona” ucapnya yang membuatku menitikkan air mataku.
“ aku minta maaf oppa, benar-benar
minta maaf
aku meninggalkan oppa” ucapku menangis.
“ tidak apa – apa Yoona, itu membuktikan
kalau aku memang sangat mencintaimu dan tidak ingin kau jauh dariku” ucapnya
memelukku semakin erat.
“ aku minta maaf Oppa, aku melakukan ini demi
ahjussi dan ahjumma juga oppa” jawabku masih dengan tangisanku.
“ maksudmu?” tanyanya melepaskan pelukannya.
“ ah,tidak ada apa-apa oppa” ucapku gugup, aku
tidak ingin terjadi sesuatu.
“ benarkah? Lalu kenapa kau meninggalkan kami?”
Tanya Donghae Oppa
dengan raut wajah penasaran. Aku diam sejenak memikirkan jawaban yang tepat.
“ ehm.. aku meninggalkan kalian soalnya aku
memang harus kembali kesini, Nenek sudah sangat kangen sekali dengan aku dan
omma, lagipula aku sudah lulus SMA dan aku tidak mau melanjutkan kuliah. Jadinya
kenapa aku dan omma harus
tinggal di seoul yang membuat omma bekerja untuk menghidupkan kami, kami
akhirnya kembali lagi kesini” jawabku panjang lebar. Donghae Oppa tersenyum
mendengarnya.
“ baiklah baiklah” ucapnya mengacak rambutku.
“ OPPA!”
teriakku kesal dan merapikan kembali rambutku.
“ kau datang kan ke pernikahan Seohyun dan
Kyuhyun kan?” tanyanya lagi.
“ baiklah aku akan datang” jawabku singkat dan
langsung keluar dari kamar.
“ Yoona”
panggilnya, aku memberhentikan langkahku.
“ ada apa?” tanyaku menatap Donghae Oppa.
“ kenapa kau tidak datang ke pernikahan Seung
gi dan Taeyeon?” Tanya Donghae Oppa.
“ aku datang” jawabku tersenyum.
“ aku tidak melihatmu” balasnya.
“ aku menghindar dari oppa” jawabku dan langsung
melangkah berjalan lagi. Donghae Oppa meraih tanganku, aku berhenti kembali.
“ kenapa?”
tanyanya menarik bahuku agar dia bisa menatap wajahku.
“ karena aku tidak ingin bertemu dengan oppa”
jawabku melepaskan tangannya.
“ Yoona kenapa kau begini?” Tanya Donghae
Oppa.
“ aku tidak kenapa-kenapa” jawabku tersenyum.
“ tadi kau bilang mencintaiku, apa itu benar?”
Tanya menatapku tajam.
“ ehm, lalu kenapa oppa ada di perkebunanku?
Sedang apa kesini? Jawab yang jujur oppa" ucapku lantang.
“ aku.. aku.. aku.. adalah seorang direktur
perusahan tempat ayahku, kami sedang mencari tempat untuk kami buat gedung
untuk menambah keuangan perusahan, namun banyak karyawan yang memintanya
disini, aku dan Ryewook kesini sebenarnya ingin meminta izin apakah boleh kami
buat gedung di perkebunan ini” ucapnya. Aku sangat kesal mendengarnya.
“ lalu oppa setuju dan kemari untuk membuat
gedung itu?” tanyaku masih bisa mengendalikan emosi.
“ iya Yoona Oppa setuju” ucapnya sedih.
Aku kesal sekali, amat kesal.
“ jadi kau tetap membuat gedung disini?”
tanyaku.
“ aku tidak tahu Yoona, tempat lain sangat
susah mencarinya, kalau kami di izinkan kami akan membuatnya” ucapnya.
“APAA!!??” kagetku, aku menamparnya cukup keras
karena terlalu benci dengan Donghae Oppa.
Dia memegang pipi kirinya.
“ Oppa minta maaf Yoona” ucapnya memohon.
“ apakah cukup dengan minta maaf, oppa mau buat
gedung di perkebunan Nenek satu-satunya tempat yang dapat kami tinggali dan
bekerja, jika tidak ada ini semuanya bagaimana hidup kita nantinya, apakah oppa
memikirkan hal ini? Tidak kah? Bagus sekali oppa, cukup tahu aku, oppa sudah
gila” ucapku meninggalkannya dan langsung berlari ke rumah kangin ahjussi.
Rumah
Kangin Ahjussi
“ Ahjussi” panggilku. Aku mengetuk pintu
rumahnya tak sabar. Seseorang membukakan pintunya untukku.
“ Yoon?” tanyanya kaget melihatku seperti ini.
“ Donghae Oppa akan pulang ke seoul sekarang
tolong beritahukan ke temannya untuk bersiap-siap, dia sudah menunggunya di
rumah” ucapku pura-pura tersenyum dan langsung kembali ke rumah.
*****
“ aku sudah bilang kangin ahjussi, sekarang
oppa pulanglah” ucapku masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintunya. Tubuhku
terasa lemas sekali, aku tidak menyangka oppa akan melakukan itu semuanya. Aku
terjatuh seketika, air mataku mengalir di pipiku aku tak bisa menahannya.
Yoona POV END
Donghae POV
“ hyung, apa yang sebenarnya terjadi?” Tanya Ryewook
membawa 2 koper masuk ke dalam rumah ini.
“ kita sebaiknya pulang sekarang” ucapku
berlalu keluar darinya menuju mobilku.
Aku melangkahkan kakiku semakin cepat. Aku buka
pintu mobilku, namun aku melihat jendela kecil di lantai dua rumah itu, aku
menatapnya dengan kesedihan. “ aku minta maaf Yoona, sungguh minta maaf” ucapku lalu
masuk ke dalam mobil. Ryewook memasukkan kopernya ke dalam bagasi dan sekarang
dia sudah duduk di sebelahku.
“ ahjussi terima kasih selama ini atas bantuannya,
salam untuk Nenek, Yuri
ahjumma, dan Yoona, bilang maaf Karena tidak bisa berpamitan, karena urusan
mendesak” ucapku pamit kepada kangin ahjussi.
Aku menyetir mobilku kencang meninggalkan
perkebunan ini.
4
Hari Kemudian
Aku sedang rapat dikantor sekarang ini
membicarakan soal proyek itu.
“ sebaiknya kita tidak perlu membuat gedung
disana, terlalu indah perkebunan itu untuk dirusak oleh kita, Ryewook, Kibum
dan Heechul carikan tempat lain namun tanah lapang dan tidak untuk di tempat
tinggali orang” perintahku.
“ baik direktur” jawab mereka.
“ kita akhiri rapat ini, selamat siang” ucapku
keluar dari ruangan yang kurasa selalu panas ini.
Aku kembali keruanganku. Aku duduk disofa
nyaman ini, ku tatap foto gadis yang selalu kucintai hingga sekarang ini.
“ OPPA” panggil seseorang masuk ke dalam
ruanganku dan duduk disofa didepanku.
“ Dara?, apa yang membawamu kesini?” tanyaku.
“ oppa. Sudah lama aku tidak melihatmu dikantor
kau kemana saja?” Tanya Dara.
“ oh urusan pekerjaan. Ada apa mencariku
memangnya?” tanyaku penasaran.
“ oh ahjumma menyuruhku untuk mencoba gaun
pengantin lusa, oppa antarkan aku ya” pintanya.
“ lusa?” tanyaku meyakinkan pendengaranku.
“ ehm, mau ya oppa please” mohonnya.
“ baiklah baiklah, oke oke” jawabku
menyetujuinya.
“ wah, baiklah nanti jam 3 sore ya, bye Oppa,
saranghae”
ucapnya pergi pulang. Aku tersenyum melihat tingkahnya.
Donghae POV END
2
Hari Berikutnya
Yoona POV
Awalnya aku tidak ingin untuk menghadiri pernikahannya
Kyuhyun Oppa dan Seohyun, kemarin aku datang ke pernikahan Seung gi Oppa dan
Taeyeon masa ke pernikahan dua sahabatku aku tidak datang.
Aku masih dalam perjalananan ke seoul, besok
adalah hari pernikahannya.
*****
Selama 3 jam perjalanan, akhirnya aku tiba di
stasiun seoul, aku kembali lagi ke seoul semenjak pernikahan Seung
gi Oppa dan Taeyeon.
Aku berjalan keluar dari stasiun ini. Banyak
sekali orang yang berlalu lalang di depanku.
Aku langkahkan kakiku ke halte bus untuk
menunggu bus ke Myeongdeong, aku ingin membelikan kado pernikahan disana
terlebih dahulu.
Setelah menunggu beberapa menit bus yang
kutunggu tiba. Aku langsung menaikinya dan membayarnya.
Kucari tempat duduk yang kosong, ya ketemu di
belakang, bus ini sangat padat ternyata.
Aku berjalan pelan-pelan menuju kursi kosong
itu. Kududukan pantatku disana.
Myeongdeong
Sesampainya di Myeongdeong. Aku berjalan dengan
santainya melihat beragam macam toko di kanan dan kiriku.
“ hadiah apa yang cocok untuk mereka ya?”
bingungku.
Kulihat ada sebuah toko kecil berisi beragam
serpei terjual disana. Aku beli itu saja.
*****
Aku memasuki toko itu.
“ annyeonghaseyo, selamat datang ada yang bisa
saya Bantu?” Tanya pelayan disana.
“ aku meminta 1 selimut khusus untuk
pasangan suami istri” jawabku.
“ tunggu sebentar nona” ucapnya pergi
mencari serpei itu. Sambil menunggu aku melihat-lihat serpei yang lainnya.
“nona ini selimutnya” ucapnya
memberikanku serpei bergambar love berwarna merah. Indah sekali
“ aku ambil ini” ucapku tersenyum.
*****
Akhirnya dapat juga, aku keluar dari toko
tersebut dan berjalan pulang untuk mencari penginapan. Saat sedang berjalan ku
tengok sebuah toko gaun pernikahan. Kulihat ada sebuah gaun indah sekali
terpapang disana. Aku menghampirinya.
“ indah sekali, coba aku bisa memakai gaun ini”
gumamku.
Kulihat ke tempat lainnya, mataku terbelalak
melihat 2 sosok yang sangat kukenal.
“ Donghae Oppa” gumamku. Kulihat dia sedang
bersama dengan Dara. Dara sedang mencoba gaun pengantin, Donghae Oppa sangat
gembira sepertinya. Apa mereka akan melangsungkan pernikahan.
Tak terasa air mataku jatuh begitu saja.
Yoona POV END
Kebesokkan
Harinya
Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu Kyuhyun
Oppa dan Seohyun tiba juga. Aku bersiap dan mengenakan gaun berwarna putih
selutut, rambutku aku biarkan tergerai dan wajahku kupoles dengan make up
sedikit saja.
*****
Tempat
Pernikahan
Ku langkahkan kakiku memasuki ruangan pesta
yang cukup besar ini. Banyak sekali tamunya, ternyata mereka terkenal juga ya.
“ ingin minuman nona?” Tanya seorang
pelayan menawarkanku minuman. Aku mengambilnya satu lalu berjalan menuju tempat
pengantin.
“ wah wah wah, selamat ya kalian
akhirnya menikah juga”
ucapku langsung ke Kyuhyun Oppa dan Seohyun
“ Yoona!” ucap Seohyun kaget, dia
langsung memelukku.
“ Yoona, kapan kau kembali? Kenapa tidak
mengabari kami?” Tanya Kyuhyun Oppa dan Seohyun pun melepaskan pelukan kami.
“ baru sehari yang lalu oppa, Taeyeon dan Seung
gi ppa kemana?” tanyaku.
“ tidak tahu,
kami belum melihatnya sejak tadi” jawab Seohyun.
“ kau sudah bertemu dengan Donghae?” Tanya
Kyuhyun Oppa. Aku kaget dengan pertanyaan Kyuhyun Oppa.
“ belum”
jawabku singkat.
“ kau tahu soal Donghae Oppa dan Dara?” Tanya Seohyun.
Aku menatap Seohyun tajam.
“ aku belum tahu, memangnya kenapa? Mereka mau
menikah? Baguslah kalau begitu, titip salamku untuk mereka dan bilang kalau
kudoakan semoga langgeng” ucapku langsung pergi dari mereka. Kau bodoh sekali
Yoona kenapa kau mengatakan hal itu, ini hari pernikahan mereka.
“ Yoona?” Tanya seseorang menghampiriku.
“ Taeyeon” kagetku, dia langsung memelukku.
“ kemana saja kau baru keliatan?” Tanya Seung
gi Oppa mengacak-acak rambutku.
“ HEI!
Oppa, jangan buat rambutku berantakan” kesalku. Taeyeon melepaskan pelukannya.
“ kami belum sempat mengucapkan terima kasih
atas hadiahmu pada saat pernikahan kami, aku gunakan peralatan masak itu sekarang” ucap Taeyeon
tersenyum.
“ sama-sama” kataku tersenyum. Aku lupa hadiah
ini untuk Kyuhyun Oppa dan Seohyun
“ Yoona,
kenapa kau langsung pergi begitu saja, mana hadiahmu?” Tanya seseorang dari
arah belakangku. Aku membalikan tubuhku ternyata sudah Kyuhyun
Oppa dan Seohyun
“ oh aku lupa, ini selamat ya atas pernikahan
kalian, aku minta maaf tadi aku buru-buru soalnya mau ke toilet” ucapku
berbohong.
“ waw terima kasih Yoona” ucap Kyuhyun Oppa dan Seohyun.
“ Yoona” panggil seseorang lagi dan sangat ku
kenal suara itu. Aku menoleh.
“ Donghae O...p...p...a” ucapku gugup dan kulihat seseorang di sebelahnya,
ia adalah Sandara,
benar dugaanku tadi mereka akan menikah.
“ sejak kapan kau disini?” Tanya Dongae Oppa
mengampiri kami.
“ baru saja” jawabku singkat. Aku merasa ingin
pergi dari sini.
“ aku minta maaf teman-teman, aku harus kembali
sekarang soalnya bus akan berangkat jam 4. sekarang sudah jam 2 aku harus
bersiap-siap” ucapku berpamitan.
“ kau tidak disini dulu Yoona? Kembalilah
besok” tanya Taeyeon sedih.
“ ehm, baru sebentar kita ketemu, kami merindukanmu
kau tahu?” ucap Seohyun.
“ ehm aku tahu Seohyun aku juga merindukan
kalian namun aku harus pulang sekarang, bye semuanya. Nanti kalau aku kembali
aku akan memberitahukan kalian. Selamat tinggal” ucapku melambaikan tangan dan berjalan
perlahan.
Ada sebuah tangan memegang lenganku. Aku
menoleh.
“ Donghae Oppa” ucapku.
“ kenapa kau pergi lagi?” tanyanya.
“ aku harus pergi sekarang oppa” ucapku
berusaha melepaskan tangannya.
“ aku ingin bicara denganmu sekarang juga”
ucapnya.
“ ingin memberitahukan pernikahanmu dengan Dara, aku sudah tahu
oppa. Selamat Oppa, nanti aku akan datang ke pernikahan kalian” ucapku berusaha
melepaskan tangannya lagi.
“ Apa?, kita bicara sekarang” ucapnya langsung
menarik tanganku dan kamipun keluar dari gedung ini.
Donghae Oppa menyuruhku untuk masuk ke dalam
mobilnya. Dia pun melajukan mobilnya dengan cepat sekali.
“ oppa, kau sudah gila?!” tanyaku
ketakutan.
******
Donghae Oppa
memberhentikan mobilnya di sungai Han.
“ kenapa berhenti disini? Apa yang akan kita
lakukan disini?” tanyaku.
“ kenapa kau tadi bilang pernikahanku dengan
Dara?” tanyanya.
“ memang benarkan?” tanyaku menatapnya tajam.
“ tahu dari mana?” tanyanya.
“ aku melihatnya sendiri kalian berdua sedang
ada di toko gaun pengantin, apa bukan artinya kalian akan menikah?” kesalku.
“ jadi kau cemburu?” tanyanya menatapku
sekarang.
“ tidak, siapa yang cemburu?” kesalku.
“ kau tahu Yoona, sudah 15 tahun aku
menunggu seseorang dan aku sangat ingin menjadikan pasanganku hingga akhir
hayatku, aku sangat mencintai orang itu, kau tahu siapa orangnya?” tanyanya
menatapku tulus.
“ tidak, apa aku perlu tahu, itu Dara bukan?”
tanyanya.
Donghae Oppa keluar dari mobilnya.
“ kau akan tahu orang itu” ucapnya. Donghae Oppa
langsung menjentikkan jarinya dan muncullah kembang api yang sangat indah.
“ perlihatkan baik-baik kembang api itu”
ucapnya. Aku melakukan apa yang dia bilang.
“ SARANGHAEYO IM
YOONA”
Aku tak percaya dengan yang kulihat.
“ ini harusnya kau lihat 5 tahun yang lalu,
namun kau pergi begitu saja” ucapnya. Tiba-tiba air mataku mengalir begitu
saja.
“ lalu Dara
mau menikah dengan siapa?” tanyaku penasaran.
“ dia akan menikah dengan Ryewook kau tahu kan
orangnya, dia itu minta aku menemaninya ke toko gaun pengantin untuk memberikan
surpise untuk Ryewook” jawabnya. Aku malu dengan jawabnya, jadi selama ini apa
yang kukira salah besar.
Donghae Oppa
tiba-tiba berlutut di depanku.
“ Im Yoona,
mau kah kau menjadi istriku?” tanyanya memperlihatkan sebuah cincin manis.
“ kenapa tiba-tiba ada cincin? Oppa tahu aku
akan datang ke pernikahan Kyuhyun Oppa dan Seohyun?” tanyanya. Donghae Oppa berdiri.
“ kenapa kau merusak acara romantisnya dengan
pertanyaanmu itu” ucapnya kesal.
“ aku hanya kaget saja tiba-tiba ada cincin” ucapku
polos.
“ aku melihatmu di toko gaun pengentin itu, dan
aku yakin kau pasti akan datang, jadi aku menyiapkan semuanya, lalu maukah kau
jadi istriku?” Tanyanya sekali lagi.
Aku mengangguk setuju.
“ iya aku mau, sangat mau!” ucapku. Donghae
oppa
langsung memelukku erat.
Yoona POV END
Author POV
PERNIKAHAN
Donghae sudah menunggu Yoona di altar
pernikahan. Yoona
berjalan dengan anggunnya dengan Kangin disebelahnya.
Kangin memberikan tangan Yoona kepada Donghae, Donghae
pun
memberi hormat ke kangin.
Sekarang Donghae dan Yoona sudah
bersebelahan dan siap untuk mengikar janji mereka.
“baiklah semua harap tenang” ucap pendeta.
“ pernikahan adalah sebuah ikatan
suci antara kedua belah manusia yang saling mencintai satu sama lain, mereka
mengikat janji suci ini di depan semua orang yang mereka cintai, maka dari itu
jika ada yang keberatan dengan pernikahan ini silakan acungkan tangan atau
tidak sama sekali selamanya” ucap pendeta.
“ baiklah karena tidak ada yang
keberatan atas pernikahan ini, mempelai pengantin wanita Im Yoona , apakah anda
menerima mempelai pengantin laki-laki Lee Donghae sebagai suamimu
baik sehat maupun sakit, baik miskin maupun kaya?” Tanya pendeta itu kepada
Yoona
“ iya aku menerimanya” jawab Yoona
“mempelai pengantin laki-laki Lee
Donghae , apakah anda menerima mempelai pengantin wanita Im Yoona sebagai istrimu baik sehat maupun sakit, baik miskin maupun
kaya?” Tanya pendeta itu kepada Donghae.
“ iya aku menerimanya” jawab
Donghae
“ kalian resmi menjadi suami dan
istri” ucap sang pendeta.
Donghae pun memakaikan cincin di
jari manis Yoona dan Yoona pun
begitu. Donghae pun mencium
bibir kecil Yoona lembut.
Sorakan para tamu mereka pun
gembira dengan pasangan baru ini.
Dan mereka pun
hidup bahagia selama-lamanya.
Butuh komen dan sarannya ya.. terima kasih
banyak yang udah mau baca FF author sampai selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar